TANJUNGPINANG – Wakil Gubernur Hj. Marlin Agustina menyampaikan bahwa Pemerintah Provinsi Kepri menyambut baik Kegiatan Jalur Rempah. Ini sebagai salah satu wahana untuk mengenalkan kepada generasi muda akan kejayaan wilayah perairan wilayah Indonesia khususnya Kepulauan Riau.
LIDIKNUSANTARA.COM – “Saya harap dengan terlaksananya kegiatan ini yang salah satu titik poin persinggahan KRI Dewa Ruci membawa utusan-utusan dari seluruh Provinsi di Indonesia ke Kepulauan Riau khususnya Pulau Bintan dan mengenalkan arti pentingnya Kepulauan Riau dalam jejak sejarah jalur rempah ini,” kata Wagub Marlin saat beraudiensi mengenai Kegiatan Muhibah Budaya dan Festival Jalur Rempah 2021 dengan Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Dirjen Kebudayaan di Ruang Rapat Utama Lt. 4 Kantor Gubernur Kepulauan Riau, Kamis (22/4).
Menurut Wagub Marlin dalam sejarah terbukti bahwa laut merupakan jembatan penghubung integritas ekonomi budaya. Salah satu titik penghubung saat itu adalah Pelabuhan Riau yang letaknya di Sungai Carang, Tanjungpinang.
“Kawasan ini berkembang pesat pada awal abad 18 dengan adanya sektor perdagangan dengan letaknya yang strategis di jalur dagang Selat Melaka. Ramainya jalur perdagangan pada saat itu membawa dampak sampai saat ini di mana daerah kita menjadi kaya dengan khazanah budaya, kuliner, dan ramu-ramuan,” ujarnya.
Wagub Marlin pun berharap dengan terlaksananya kegiatan jalur rempah ini, bukan hanya historia jalur rempah yang bisa kita kenalkan, tapi dengan kondisi Provinsi Kepri yang terdiri dari 96 persen lautan, potensi-potensi lain banyak yang dapat dikembangkan.
“Dengan adanya kegiatan ini akan sekaligus membuka jalur pemasaran produk-produk UMKM lokal yang tepat dan mudah-mudahan Pandemi Covid cepat berlalu sehingga Kepri dapat terus berkontribusi kepada program jalur rempah ini di tahun-tahun berikutnya,” harap Wagub.
Sekdaprov H.T.S Arif Fadilah menyampaikan rasa terima kasih atas masuknya Kepulauan Riau khususnya di Tanjungpinang yang menjadi salah satu titik singgah jalur rempah.
“Nantinya pihak kami akan terus berkomunikasi dengan Balai Pelestarian Nilai Budaya mengenai sosialisasi-sosialisasi kondisi kebudayaan Kepri. Karena Kepri kaya akan khazanah budaya. Contohnya Pulau Penyengat yang telah dikenal baik nasional maupun internasional dan telah ditetapkan sebagai Pulau Perdamaian Dunia,” kata Sekda Arif.
Direktur Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan Restu Gunawan menyampaikan bahwa Program Muhibah Budaya Jalur Rempah ini akan diusulkan menjadi warisan budaya dunia.
“Biasanya kita mengusulkan sesuatu untuk menjadi warisan budaya dunia dengan konsep tempat, namun untuk Program Muhibah Budaya Jalur Rempah ini akan kita usulkan dengan konsep jalur,” ungkap Restu.
Selain program itu, melalui Balai Pelestarian Nilai Budaya di Kepri juga terdapat program desa pemajuan kebudayaan.
“Ada 15 desa di Kepri yang difasilitasi untuk program tersebut yang tersebar di Anambas, Bintan, dan Tanjungpinang dengan pendekatan komunitas mendorong kemajuan kebudayaan di desa itu dengan goal mengadakan festival ataupun pengembangan UMKM melalui e-commerce nantinya” tutupnya
Audiensi ini turut dihadiri Pamong Budaya Ahli Utama Dirjen Kebudayaan Sri Hartini, Kepala Balai Pelestarian Nilai Budaya Kepri Toto Sucipto, Tim Jalur Rempah, Staf Ahli Gubernur Kepri Bidang Ekbang Eko Sumbaryadi, Kadis Pendidikan M. Dali, dan Kadis Kebudayaan Yerri Suparna.
Sumber dan foto: hms/red
Discussion about this post