LINGGA- Keberadaan petak sawah yang dibangun pada tahun 2016 di area lokasi rawa sungai besar terbilang sempat menghebohkan keberhasilannya pada masa itu. Dekade ini mengundang perhatian masyarakat karena meredupnya semangat petani khususnya di Desa Sungai Besar, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, Kepulauan Riau.
LIDIKNUSANTARA.COM- Permasalahan meredupnya semangat petani cetak sawah warga desa Sungai Besar tersebut diungkapkan Kades Sungai Besar Nazarudin kepada media Senin 30 Desember 2019 disebabkan masuknya luapan air asin ke cetak sawah.
Kononnya, “memang sejauh ini pada sebelumnya sudah sering dilakukan panen padi disetiap tahunnya, malah saat panen ada dihadiri Gubernur Kepri dan Kementerian serta petinggi lainnya yang tak bisa disebutkan satu persatu,” ucap Kades.
Namun mirisnya, belakangan ini disetiap kali panen mengalami penurunan hasil secara derastis, bahkan menurut Nazaruddin, dari hasil panen padi hasil dari petak sawah sungai besar belum pernah dijadikan bentuk sebuah kemasan dikarenakan hasil panen masih sangat minim sekali.
“Jangankan untuk lepas keluar, untuk menjamah dan merasakan padi/beras dari cetak sawah tersebut hanya baru segelintir warga masyarakat desa sungai besar saja,” jelas Nazarudin Kades.
Masih kata Nazarudin, untuk tahun ini, penghasilan dari cetak sawah sungai besar hanya menghasilkan ratusan kilo saja, hal ini terjadi dikarenakan disetiap tahun diwaktu tertentu sering terjadi kebanjiran disebabkan meluapnya air laut, hingga mengakibatkan padi rusak dan hasil panen derastis menurun, dan itulah salah satu pintu penghalang yang menyebabkan hasil panen kita terus merosot.
Dikesempatan yang sama, Ia juga berharap jika kita ingin padi ini berhasil tentu butuh waktu yang panjang, dan penanganan pengolahannya juga haruslah dilakukan benar-benar serius dengan kerja keras, tutupnya.
Sumber dan poto : Fauzan
Discussion about this post