TANJUNGPINANG — Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menjadI nominator Anugerah Tangguh Adhiwirasana kategori Wirasandya Laksana tahun 2021. Tahapan penilaian penghargaan ini sudah masuk ke tahap ketiga yaitu pemaparan Gubernur dan wawancara oleh dewan juri mengenai penanganan daerah terhadap pandemi Covid-19.
LIDIKNUSANTARA.COM — Gubernur Kepulauan Riau H. Ansar Ahmad didampingi oleh Forkompinda Kepri menjalani sesi pemaparan dan wawancara secara virtual dari Gedung Daerah, Tanjungpinang, Jum’at (29/10).
“Kita turut berbangga bisa menjadi nominator penghargaan ini, artinya pemerintah pusat menilai penanganan pandemi Covid-19 di Kepulauan Riau sudah baik dan dapat dijadikan percontohan kepada daerah lain,” ujar Gubernur Ansar.
Anugerah Tangguh Adhiwirasana adalah ajang apresiasi kepada pihak-pihak yang unggul dalam penanganan kebencanaan yang diinisiasi Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB).
Di hadapan dewan juri, Gubernur memaparkan strategi penanganan pandemi Covid-19 di Kepri dinamakan sebagai T3VAK SIREH. Penggunaan tagline tersebut untuk menghadirkan program penanganan yang sesuai dengan kearifan lokal Kepri yaitu Tepak Sirih.
T3VAK SIREH terdiri dari berbagai program. Yang pertama T3 yaitu penguatan kapasitas layanan dan respon 3T (Tracing, Testing, dan Treatment). Lalu ada VAK yang dimaksudkan sebagai program percepatan vaksinasi di Kepulauan Riau.
Kemudian SI merupakan penguatan koordinasi dan komunikasi dengan optimalisasi pola kemitraan pentahelix. Dan yang terakhir adalah REH yaitu Rehabilitasi Ekonomi dan Sosial melalui pemberian bantuan sosial dan subsidi bantuan ekonomi kepada masyarakat.
“Jadi memang kami terus melakukan berbagai upaya terbaik agar penanganannya pandemi Covid-19 di Kepulauan Riau tidak semakin parah, mengingat posisi Kepulauan Riau yang berbatasan langsung dengan negara-negara tetangga menjadikan Kepri rentan,” jelas Gubernur Ansar.
Berbagai inovasi telah dilakukan Pemprov Kepri bersama dengan Forkompinda untuk mengontrol pandemi Covid-19. Di antaranya adalah membentuk satgas khusus pemulangan Pekerja Migran Indonesia dari luar negeri yang masuk melalui Kepri. Juga dilakukan asistensi kepada kabupaten dan terkait vaksinasi dan monitoring evaluasi dilakukan secara berkesinambungan.
“Saya bersama Forkompinda Kepri setiap minggunya melakukan rapat evaluasi dengan daerah-daerah. Lalu satu atau dua kali dalam sebulan bersama Forkompinda turun langsung ke daerah-daerah untuk melihat bagaimana perkembangan vaksinasi dan penanganan pasien,” tutur Gubernur Ansar.
Selain itu, Gubernur Ansar juga memaparkan tentang strategi dan program yang dijalankan untuk memilihkan perkenomian di Kepri pasca pandemi Covid-19. Diantaranya yaitu program Kepri Terang yang memastikan seluruh desa di Kepri teraliri listrik, digitalisasi layanan perizinan, bantuan bunga nol persen bagi UMKM, dan percepatan program padat karya tunai.
“Pemulihan ekonomi menjadi pr kita selanjutnya, tapi saya yakin ekonomi Kepri akan pulih jika kita bisa terus menjaga sinergitas dan kekompakan,” ujarnya.
Dewan juri yang terdiri dari berbagai kalangan profesional seperti Dirjen Adwil Kemdagri Syafrizal, Psikolog Lilik Sudarwati, Wahyu T. Setyobudi, dan Direktur Optimasi Jaringan Logistik BNPB Ibnu Asur, mengaku sangat puas dengan pemaparan Gubernur Ansar yang teratur dan sistematis.
Dirjen Adwil Kemendagri Syafrizal mengatakan Kepri mempunyai tantangan tersendiri dalam penanganan pandemi karena masyarakatnya tersebar di banyak pulau.
“Sangat luar biasa sekali ketika Kepulauan Riau dengan kontur daerah berbentuk Kepulauan seperti itu mampu terus bersatu untuk mengendalikan penyebaran Covid-19,” kata Syafrizal.
Dalam wawancara tersebut Gubernur Ansar tampak didampingi oleh PJ Sekda Lamidi, Aspotwil Kas Kogabwilhan I Brdigen TNI Bambang Siswanto, Asisten Pembinaan Kejati Kepri Ansari, Dansat Brimob Polda Kepri Rendra Salipu, dan berbagai unsur Forkompinda lainnya.
Sumber dan foto: Hms/Red
Discussion about this post