KAMPAR, — Di tengah upaya pemerintah untuk memberikan pelayanan kesehatan gratis, masih ada sebagian warga yang mengalami kesulitan mendapatkan perawatan kesehatan. Hal ini dialami oleh salah satu keluarga di Desa Ridan Permai, Kecamatan Bangkinang, Kabupaten Kampar, Provinsi Riau.
LIDIKNUSANTARA.COM- “Bantu anak saya Putri bisa mendengar suara dunia. Halo orang baik, “Assalamualaikum… Perkenalkan saya Yusman, Saya ingin menggalang dana untuk Putri, anak saya sendiri berumur 2 tahun. Putri adalah anak ke tiga saya pada saat ini, dan Putri anak saya ini mengalami gangguan pendengaran yang sudah dideritanya sejak lahir,” kata Yusman menyampaikan kepada awak media. Jum’at (22/02/2019).
“Bermula dari kecurigaan saya dan keluarga, putri saat ini sudah genap usianya 2 tahun. Tetapi belum bisa mengucapkan, Mama Papa. Terlebih jika dipanggil namanya Ia tidak pernah menoleh, bahkan suara petir pun ia tidak terkejut. Selanjutnya saya bersama keluarga memutuskan membawanya ke dokter THT, tetapi di sini alat untuk mendeteksi pendengaran itu tidak ada. Sampai akhirnya dirujuk ke salah satu tempat pengecekan pendengaran di rumah sakit Pekanbaru, jelas Yusman. “Sementara itu telinga manusia menjadi 3 bagian, diantaranya telinga luar, telinga tengah, dan telinga dalam. Setelah diperiksa telinga luar dan telinga tengah Putri tersebut dalam keadaan normal dan kondisi baik, namun disinilah permasalahannya telinga dalam Putri tidak berfungsi. Yang seharusnya Koklea dalam telinga mengubah bunyi dari getaran mekanik menjadi sinyal untuk diteruskan ke otak tidak bekerja sebagaimana mestinya,” terang Yusman.
Lebih lanjut, Putri yang lahir pada 11 Februari 2017 ini, menjalani Tes Brainstem Evoke Respon Audiometry (BERA) untuk melihat respon otak setiap kali mendengar suara yang dihasilkan oleh mesin. Tetapi kehendak Allah, Putri hanya bisa merespon dan mendengar suara di atas 100 DB, sejenis suara di atas pesawat terbang.
“Sementara suara untuk 20 DB- 60 DB, itu artinya putri sejak lahir belum pernah mendengar suara saya, suara ibunya, suara burung, suara mobil, suara TV, dan suara orang -orang yang sayang padanya. Bahkan untuk suara alunan kami mengajipun ia tak mendengar, sampai saat ini anak saya ini tidak tau apa itu suara bunyi,” terang Yusman.
“Menurut diagnosa dokter, yang mengganggu perkembangan telinga Putri ketika dalam kandungan istri saya. Pada akhirnya saya lanjutkan membawa Putri ke dokter THT Pekanbaru untuk konsultasi dengan dokter THT di Rumah Sakit Eka hospital. Dan disana Saya diminta untuk cek ulang komplit anak saya. Hati saya beserta istri sangat hancur, kaki saya lemas dan air mata tidak henti – hentinya menetes. Karena mendengar hasil yang dibacakan oleh dokter, ternyata sama seperti sebelumnya.
Solusi yang ditawarkan oleh dokter itu adalah IMPLAN KOKLEA yang harga alatnya sangat fantastis sebesar Rp. 305.000.000. Sementara saya ini hanya bekerja sebagai karyawan biasa. Tidak ada daya dan upaya yang bisa kami lakukan, kecuali berdoa kepada Allah SWT, dan tentu saja berikhtiar dengan meminta bantuan dari teman-teman sekalian. Semoga sekiranya ada yang mau, dan iklhas memberikan donasi untuk anak saya Putri.
Jika teman – teman ingin membantu silahkan berdonasi dengan cara klik tombol DONASI, dan Masukan nominal donasinya. Atau Transfer ke BANK BNI Nomor Rekening 0134327344. Tidak hanya berdonasi saja, teman – teman juga bisa membantu kami dengan cara menyebarkan halaman Galang dana ini ke orang-orang terdekat anda, agar semakin banyak orang yang ikut membantu,” harap Yusman.
Terakhir Yusman berharap Kepada Pemerintah Kabupaten Kampar, maupun Pemerintah Propinsi beserta Pemerintah Pusat agar memberikan bantuan dan uluran tangannya. “Jika ada pertanyaan mengenai penggalangan dana ini yang kurang jelas, teman- teman bisa menghubungi saya di nomor HP 081266411285.
Saya mewakil keluarga sangat berterima kasih atas bantuan, dan doa beserta dukungannya. Semoga Allah membalas semua kebaikan bapak dan ibuk, beserta teman – teman orang Baik lainnya,” ujar Yusman. (penulis/poto : irfan)
Discussion about this post