TANJUNGPINANG, LIDIKNUSANTARA.COM – Anggota DPRD Provinsi Kepulauan Riau Rudy Chua datang minta maaf kepada Walikota Tanjungpinang H. Syahrul S. Pd, bertempat di kediamannya rumah dinas Bukit Manuk pada Kamis malam (10/1).
Kehadiran Rudy ke rumah Syahrul tadi malam pada saat wirid mingguan sedang berlangsung, disaksikan oleh para ulama, LAM Kota Tanjungpinang, kepala OPD, Camat, Lurah serta RT/RW setempat. Setelah acara wirid selesai dan para tamu meninggalkan tempat, dilanjutkan pertemuan Rudy dan Syahrul yang dipandu Ustad Riswandi, dihadiri oleh Asisten Ekonomi dan Pembangunan Irwan, S. Sos, beberapa orang ulama dan Ketua LAM Kota Tanjungpinang Wan Rafiar.
Pertemuan tersebut merupakan kelanjutan dari pertemuan para ulama bersama Rudy yang juga dihadiri oleh Wakapolres Tanjungpinang di Hotel Furia kamis sore. Rudy meminta maaf kepada Syahrul atas sikapnya yang kurang pantas kepada Syahrul selaku Walikota Tanjungpinang, serta bazar imlek yang menimbulkan polemik di tengah masyarakat.
Rudy mengatakan, bahwa kisruh yang terjadi merupakan suatu hal yang tidak diinginkan. Lebih lanjut dikatakannya, bahwa pada pertemuan sore tadi bersama ulama sudah dicari video lengkap kisruh bazar imlek yang sudah dilihat oleh para ustad, dan setelah diamati memang tidak ada masalah, namun yang beredar di media sosial video tersebut sudah diedit atau disetting tertentu, sehingga menimbulkan polemik, dan semua yang hadir sepakat meminta wakapolres untuk mengusut tuntas pelaku yang sengaja menunggangi permasalahan tersebut.
Dikatan Rudy, adanya berita yang beredar seakan-akan Tanjungpinang dalam keadaan darurat dan sangat-sangat kisruh sekali, padahal yang terjadi tidak seperti itu. “Saya mengucapkan terima kasih kepada Pak Wan selaku ketua LAM yang sudah mefasilitasi pertemuan ini dan berharap permasalahan ini tidak menggoyahkan suasana Tanjungpinang yang sudah kondusif ini, “ujar Rudy.
Ia juga berharap pada tahun politik ini untuk tidak memanfaatkan suasana tersebut dan menghimbau kepada masyarakat Tanjungpinang khususnya warga Thionghoa agar menghentikan segala macam berita yang tidak benar baik yang pro maupun yang kontra.
“saya mendukung apa yang disampaikan Pak Syahrul untuk menyemarakkan bazar imlek, dan menciptakan Tanjungpinang dalam suasana yang kondusif dan saya juga mengucapkan terima kasih kepada Pak Syahrul dengan bijak telah memberikan tempat di samping polsek Jalan Merdeka untuk bazar imlek”, tambahnya.
Menyikapi hal tersebut Syahrul mengatakan, apa yang terjadi merupakan perjalanan hidupnya , dan kerikil dalam menjalankan roda pemerintahan. Secara pribadi dirinya tidak menaruh dendam kepada Rudy, hanya Allah yang tahu apa isi hatinya, namun masyarakat yang menilai.
” Permasalahan tersebut hanya dibesar-besarkan media saja bahwa saya bertengkar dengan Pak Rudy, padahal pak Rudy berjalan di samping saya dan membujuk saya untuk berunding kembali, tetapi saya menolak karena sudah diputuskan dalam rapat”, jelas Syahrul.
Sebelum pelaksanaan bazar tersebut, Syahrul sudah menyampaikan kepada Rudy akan mengakomodir semua lini. Apa yang terfikir oleh Syahrul sebelum mindahkan bazar imlek ke jalan Teuku Umar karena ingin menggeliatkan ekonomi masyarakat dan menghidupkan kota lama sebagai kota pusaka, dan tahun ini merupakan tahun politik sehingga pengelolaannya diserahkan kepada LPM Tanjungpinang Kota.
Adanya petugas pengamanan yang berjaga di Jl. Pasar Ikan sebelumnya, kata Syahrul untuk menjaga agar Tidak timbul bentrokan. “TNI dan Polri memang sudah tugasnya selaku pemerintah untuk menjaga keamanan agar Tanjungpinang selalu dalam keadaan kondusif,”tambahnya.
Seperti yang sudah disampaikan Syahrul sebelumnya, terdapat beberapa pertimbangan untuk merelokasi bazar tersebut, menurut Syahrul pemindahan lokasi tersebut mendapat masukan dari perwakilan masyarakat, organisasi Tionghoa, LPM yang mengikuti rapat bersama beberapa waktu lalu di Kantor Walikota Tanjungpinang dan berdasarkan hal tersebut RT dan RW serta sebagian besar dari masyarakat sekitar lokasi Jalan Pasar Ikan memberikan dukungan atas relokasi bazar imlek.
“Beberapa organisasi yang menjadi perwakilan masyarakat memberikan respon positif terhadap relokasi tersebut dan telah disepakati bersama bahwa yang mengakomodir kegiatan tersebut adalah LPM Kelurahan Tanjungpinang Kota, selain itu juga RT dan RW serta masyarakat sekitar juga setuju bazar imlek berada di Jalan Teuku Umar,” lanjutnya.
Terkait terdapat beberapa pedagang yang sudah membayar kepada pengelola bazar di Pasar Ikan, Syahrul mengatakan para pedagang tersebut sesuai pertimbangan diperbolehkan untuk membuka lapaknya di Jalan Merdeka pada lokasi sebelah Kantor Polsek Tanjungpinang Kota mulai dari Toko Minolta sampai ke Jalan Teuku Umar.
Akhir pertemuan tersebut keduanya saling berjabat tangan dan bermaaf-maafan dan saling bergenggaman tangan bersama para ustad dan ketua LAM. Dibalik peristiwa pasti ada hikmahnya, semoga apa yang telah terjadi mengantarkan Tanjungpinang lebih dikenal nasional maupun mancanegara, sehingga membuat wisatawan penasaran dan tertarik datang ke negeri ini untuk menyaksikan langsung pasar imlek kota Tanjungpinang 2019 yang cukup fenomenal. “Mari beramai-beramai kunjungi pembukaan bazar imlek pada Sabtu malam (12/1) pukul 19.30 wib di jalan Teuku Umar dan jalan Merdeka”, himbau Syahrul. (RED)
Discussion about this post