TANJUNGPINANG – Inovasi edukatif dilakukan Museum Sultan Sulaiman Badrul Alamsyah (SSBA) Kota Tanjungpinang lewat program Museum Masuk Sekolah.
LIDIKNUSANTARA.COM – Program ini menjangkau 20 sekolah dari tingkat SD hingga SMA, dengan tujuan membawa semangat sejarah dan budaya lokal langsung ke ruang-ruang kelas.
Kepala UPTD Museum SSBA, Siti Umi Muslimah, menuturkan bahwa masih banyak pelajar yang belum pernah menginjakkan kaki ke museum. Karena itu, pendekatan proaktif ini diambil agar museum hadir lebih dekat dengan generasi muda.
“Daripada menunggu mereka datang, kami yang mendatangi mereka. Banyak siswa yang bahkan tidak tahu sejarah kotanya sendiri,” ujar Umi, Rabu (30/7/2025).
Lewat program ini, koleksi dan cerita sejarah yang tersimpan di museum dipresentasikan dalam bentuk interaktif di sekolah. Respons dari pihak sekolah pun positif. Sebagian bahkan mengajukan agar kegiatan ini jadi agenda rutin dua kali setahun.
Program ini sekaligus mempertegas peran museum sebagai ruang belajar yang inklusif, bukan sekadar tempat penyimpanan benda-benda lama. Harapannya, semakin banyak sekolah terdorong untuk menjadikan museum sebagai mitra pembelajaran sejarah dan budaya.
“Anak-anak perlu punya ikatan emosional dengan warisan budaya mereka sendiri. Kalau sejarahnya mereka pahami sejak dini, kebanggaan sebagai warga Tanjungpinang akan tumbuh secara alami,” kata Umi.
Melalui pendekatan jemput bola ini, Museum SSBA ingin memastikan bahwa setiap anak di Tanjungpinang mengenal asal-usulnya, bukan hanya lewat buku teks, tetapi dari cerita yang hidup dan menginspirasi. (red)
Discussion about this post