Tanjungpinang, Lidiknusantara.com – Kompleks makam Daeng Celak merupakan salah satu situs cagar budaya penting di Kota Tanjungpinang. Berlokasi di Jalan Daeng Celak, Kelurahan Kampung Bugis, pusara ini menjadi salah satu destinasi wisata religi dan budaya yang kaya akan sejarah.
Makam Daeng Celak merupakan jejak sejarah atas peran besar tokoh Bugis dalam perjalanan Kesultanan Riau-Lingga pada abad ke-18.
Tokoh Penting dalam Sejarah Riau-Lingga
Daeng Celak, atau lengkapnya Opu Daeng Chelak, merupakan salah satu dari lima bersaudara Bugis yang datang dari Luwu, Sulawesi Selatan. Ia diangkat menjadi Yang Dipertuan Muda II Riau-Lingga pada 1745 hingga 1760, menggantikan kakaknya, Daeng Marewa.
Dalam masa kepemimpinannya, Daeng Celak berperan penting dalam memperkuat struktur politik kerajaan. Ia menjalin hubungan erat dengan Sultan, bahkan melalui ikatan perkawinan, sehingga pengaruh Bugis semakin kokoh di lingkaran istana.
Berkat itu, sistem kepemimpinan ganda pun terbentuk, yaitu Sultan dari keturunan Melayu dan jabatan Yang Dipertuan Muda dipegang oleh keturunan Bugis.
Makam Daeng Celak di Tanjungpinang
Daeng Celak dimakamkan di Kota Tanjungpinang, yang saat itu merupakan pusat pemerintahan Kesultanan Riau-Lingga. Hingga kini, Makam Daeng Celak menjadi salah satu situs yang banyak dikunjungi peziarah maupun wisatawan.
Tidak sedikit pengunjung yang datang untuk berziarah sekaligus mengenal sejarah panjang Kesultanan Riau-Lingga.
Dengan pengelolaan yang baik, Makam Daeng Celak berpotensi menjadi destinasi wisata religi unggulan di Tanjungpinang. Selain bernilai spiritual, keberadaan makam ini dapat menghidupkan kembali kisah sejarah yang membentuk wajah budaya Melayu-Bugis hingga saat ini. (red)
Discussion about this post