TANJUNGPINANG – Rosita, Ketua Banom Womenpreneur HIPMI Kepri yang baru dilantik, memberi semangat kepada para perempuan agar berani mulai beriwirausaha. “Perempuan pasti bisa berwirausaha, yang penting mulai aja dulu!” ungkapnya.
LIDIKNUSANTARA.COM – Diketahui, pengurus BPD Badan Otonom (Banom) Womenpreneur Himpunan Pengusaha Muda Indonsesia (HIPMI) Kepri dilantik malam ini, Senin (18/11/2024). Pelantikan itu berlangsung di CK Hotel and Convention Centre Tanjungpinang, Jalan Raja Haji Fisabilillah, Km. 8, Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepri.
Seusai dilantik, kepada awak media ini Rosita mengungkap kepercayaannya bahwa semua perempuan bisa mulai berwirausaha, asal mau memulai dan tahu caranya. Itulah salah satu tujuan dari terbentuknya Banom Womenpreneur HIPMI.
“Visi kita itu, kan, sebagai wadah untuk menciptakan pengusaha perempuan baru yang visioner dan mandiri. Kebanyakan perempuan yang mau mulai usaha itu, kan, kurang percaya diri. Nah itulah tujuan kami, agar perempuan bisa lebih percaya diri untuk memulai bisnisnya,” terangnya.
Menurut Rosita, alasan ketidakpercayaan diri itu adalah karena karena minimnya pengetahuan tentang bisnis, regulasi bisnis, dan manfaatnya, juga hal-hal lain seperti keterbatasan dalam membagi waktu antara karir dan rumah tangga.
“Alasan yang sering terjadi,” ucapnya, “adalah keterbatasan waktu membagi antara karir dan rumah tangga. Walau bagaimanapun, perempuan itu tidak seperti pengusaha laki-laki yang biasanya lebih bebas. Perempuan itu semuanya perlu dipertimbangkan, mulai dari mengurus rumah tangga hingga anak dan suami.”
“Dan perempuan ini lucunya begini, mereka tidak bisa keluar rumah apabila keadaan rumah belum siap, tidak nyaman untuk keluar rumah dengan kondisi seperti itu,” kelakarnya.
Untuk menanggulangi hal itu, perlu ada peningkatan mental bagi calon wirausaha perempuan. Lima program utama Banom Womenpreneur HIPMI Kepri, yaitu wellness, well education, networking, building investment, dan investment, merupakan pondasi dalam pembentukan mental berwirausaha. Terlepas dari itu, Rosita menganggap bahwa meningkatkan soft-skill juga tak kalah penting.
“Soft-skill itu adalah daya juang, semangat mereka untuk berwirausaha. Mentalnya harus dibentuk dulu. Berani memulai aja dulu, dalam artian berani memulai berkomunikasi, mencari jaringan, hingga berani ikut organisasi. Enggak harus punya modal besar, intinya mulai aja dulu untuk kenal lebih dekat dengan apa itu berwirausaha,” tutupnya. (Riyan)
Discussion about this post