TANJUNGPINANG – Menjelang Hari Raya Iduladha 1446 H/2025 M, ribuan warga Tanjungpinang memadati Gerai Tani di Jalan Hang Lekir, Tanjungpinang Timur, untuk berburu kebutuhan pokok dengan harga terjangkau.
LIDIKNUSANTARA.COM – Di sana, pemerintah Kota Tanjungpinang menggelar Bazar Murah dan Operasi Pasar selama tiga hari, mulai Sabtu, 31 Mei hingga 2 Juni 2025. Hal itu sebagai upaya meringankan beban ekonomi masyarakat sekaligus mendukung program ketahanan pangan nasional.
Sejak pukul 07.00 WIB, antusiasme warga sudah terlihat. Harga berbagai komoditas yang ditawarkan jauh lebih murah dibandingkan harga pasar, dengan selisih mencapai Rp6.000 per kilogram. Misalnya, cabai merah yang di pasar umum mencapai Rp42.000/kg, dijual hanya Rp38.000/kg di lokasi bazar.
Selain itu, telur ayam lokal dijual seharga Rp50.000 per papan, beras lima kilogram mulai dari Rp56.000, hingga minyak goreng kemasan Rp16.000 per liter.
Wali Kota Tanjungpinang, Lis Darmansyah, menyebut kegiatan ini sebagai hasil kolaborasi antara Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagin) dengan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP), serta berbagai pihak terkait lainnya.
“Ini bagian dari komitmen kami untuk hadir di tengah masyarakat, apalagi menjelang hari besar keagamaan. Dari 1.300 kupon belanja yang kami distribusikan, 350 sudah digunakan di hari pertama. Artinya, respons masyarakat luar biasa,” ujar Lis, Sabtu (31/5/2025).
Menurut Lis, langkah ini sejalan dengan kebijakan pemerintah pusat dalam memperkuat ketahanan pangan dan memastikan akses masyarakat terhadap kebutuhan dasar tetap terjaga di tengah tantangan ekonomi.
Selain bahan pokok, bazar juga menjajakan hasil pertanian lokal. Salah seorang pedagang, Mawan, menyampaikan bahwa sayuran segar yang dijual berasal langsung dari kebun petani Tanjungpinang.
“Kalau hari Sabtu dan Minggu memang ramai. Harga sayur seperti tomat dan bayam juga lebih murah. Tomat di pasar bisa Rp15 ribu, di sini cukup Rp12 ribu per kilo,” jelasnya.
Plh. Kepala DPPP Tanjungpinang, Yoni Fadri, mengungkapkan nilai transaksi selama bazar dan operasi pasar mencapai sekitar Rp70 juta. Ia berharap kegiatan ini membantu masyarakat memenuhi kebutuhan pokok menjelang Iduladha, sekaligus mempromosikan produk petani lokal.
Setelah Bazar Murah dan Operasi Pasar berakhir pada 2 Juni, kegiatan dilanjutkan dengan Gerakan Pangan Murah (GPM) di Jalan Teuku Umar, tepatnya di samping Gedung BNI, pada 3 hingga 4 Juni 2025.
“Kami ingin masyarakat bisa belanja langsung dari petani dengan harga yang wajar. Ini bentuk nyata dukungan pemerintah untuk memperkuat ekonomi masyarakat kecil,” tutup Yoni. (r/red)
Discussion about this post