Tanjungpinang, Lidiknusantara.com – Puluhan mahasiswa, kreator konten, dan pegiat budaya ikut ambil bagian dalam Kembara Warisan Budaya: Susur Sungai Carang dan Pulau Penyengat. Kegiatan ini digelar oleh Badan Pelestarian Kebudayaan (BPK) Wilayah IV Riau–Kepri pada 7–9 Oktober 2025.
Mengusung tema “Temukan Warisan, Ciptakan Cerita,” peserta diajak menelusuri dua kawasan bersejarah yang menjadi pusat peradaban Melayu dan jejak kejayaan Kesultanan Riau–Lingga.
Kepala BPK Wilayah IV, Jumhari, menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar wisata budaya, melainkan cara kreatif untuk menumbuhkan kesadaran sejarah.
“Kami ingin generasi muda mengenali dan menceritakan kembali warisan budaya dengan cara mereka sendiri,” ujarnya.
Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Kepulauan Riau, Juramadi Esram, yang membuka kegiatan, menyebut Kepri tahun ini mengajukan 14 Warisan Budaya Takbenda (WBTb) ke tingkat nasional.
Tiga di antaranya berasal dari Tanjungpinang: aqiqah, astakonah, dan upacara pijak tanah. “Kalau semua disetujui, Kepri akan memiliki total 103 WBTb,” katanya.
Sementara itu, perwakilan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Tanjungpinang, Heri Susanto, menilai kegiatan seperti ini efektif melibatkan anak muda dalam pelestarian budaya.
“Mereka bisa menjaga sekaligus mempromosikan warisan daerah lewat cara yang kreatif dan digital,” tuturnya.
Melalui kegiatan ini, pemerintah berharap muncul generasi baru yang mampu menghidupkan sejarah Melayu di ruang publik digital. (red)
Discussion about this post