Kepri, Lidiknusantara.com – Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menegaskan komitmennya menjadikan Kabupaten Natuna sebagai pusat ekspor-impor di wilayah perbatasan.
Gubernur Kepri, H. Ansar Ahmad, menyampaikan hal tersebut dalam Rapat Koordinasi Ekspor-Impor di Gedung Daerah Provinsi Kepri, Senin (25/8/2025).
Ansar menekankan pentingnya perhatian pemerintah pusat dalam mendukung ketersediaan bahan pokok dan menjaga inflasi di Natuna. Ia menyebut, tanpa kebijakan afirmatif, daerah perbatasan sulit menjamin pasokan kebutuhan pokok dengan harga stabil.
“Pelabuhan Selat Lampa sudah ditetapkan sebagai lokasi ekspor-impor. Kita berharap fasilitas pendukung seperti karantina, imigrasi, dan bea cukai segera dilengkapi agar pelabuhan ini benar-benar difungsikan,” ujarnya.
Gubernur juga mengingatkan bahwa pertumbuhan ekonomi Kepri yang tinggi harus berdampak nyata bagi masyarakat.
Menurutnya, perdagangan internasional langsung dari Natuna akan menekan biaya logistik sekaligus membuka peluang ekspor produk lokal seperti kelapa, pinang, dan hasil pertanian ke Tiongkok dan Singapura.
Bupati Natuna, Cen Sui Lan, menambahkan bahwa wilayahnya tidak hanya ditujukan untuk memenuhi kebutuhan 80 ribu jiwa penduduk lokal, melainkan juga diproyeksikan sebagai pusat distribusi ke Kalimantan dan Sulawesi.
Pihak swasta turut mendukung gagasan ini. PT Eco Batam Indonesia menilai jalur langsung ke Natuna akan memangkas ongkos logistik secara signifikan. Sementara itu, Bea Cukai, KSOP Tanjungpinang, dan Balai Karantina Pertanian menyatakan siap mempermudah regulasi serta perizinan.
Ansar menutup arahannya dengan ajakan untuk bergerak cepat. “Lebih cepat lebih baik. Kita segera menyusun langkah konkret bersama kementerian agar Pelabuhan Selat Lampa bisa menjadi gerbang ekspor-impor Natuna dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat perbatasan,” tegasnya. (red)
Discussion about this post