Tanjungpinang, Lidiknusantara.com – Pemerintah Kota Tanjungpinang menegaskan komitmennya menjaga stabilitas harga pangan, terutama pada komoditas strategis seperti beras dan bawang merah yang menjadi penyumbang utama inflasi nasional.
Langkah ini disampaikan dalam Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah (Rakor TPID) yang digelar secara hybrid oleh Kementerian Dalam Negeri, Selasa (19/8/2025).
Sekjen Kemendagri, Tomsi Tohir, menekankan pentingnya kewaspadaan daerah terhadap gejolak harga pangan.
“Data BPS menunjukkan beras dan bawang merah masih jadi penyumbang inflasi terbesar. Pemerintah daerah harus cepat merespons agar daya beli masyarakat tidak tertekan,” ujarnya.
Deputi Bidang Statistik Sosial BPS, Ateng Hartono, dalam paparannya menyebut beras naik 1,23% di zona 2 (termasuk Kepri) dibanding Juli 2025, sementara bawang merah melonjak 14,57%.
Selain itu, cabai merah naik tipis 0,03%, telur ayam ras naik 0,47%, sedangkan bawang putih dan cabai rawit justru mengalami penurunan.
Menindaklanjuti arahan tersebut, Kabag Perekonomian dan SDA Setda Kota Tanjungpinang, Hamerudin, menyampaikan Pemko akan mengambil langkah konkret, antara lain: memperbanyak pasar murah dengan dukungan Bulog, memperkuat pasokan dari daerah penyuplai, memberikan subsidi transportasi distribusi pangan, serta meningkatkan sosialisasi kepada masyarakat agar berbelanja bijak.
“Dengan strategi ini, kami berharap harga kebutuhan pokok tetap terkendali sehingga masyarakat merasa aman dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari,” kata Hamerudin.
Pemko Tanjungpinang juga memastikan koordinasi lintas OPD dan TPID akan lebih intensif, sejalan dengan instruksi Kemendagri, agar setiap perubahan harga di pasar bisa segera diantisipasi. (red)
Discussion about this post